Bentuk pengaruh iklim terhadap
kebutuhan air tanaman adalah evapotranspirasi tanaman acuan
(ETo). Evapotranspirasi acuan didefinisikan sebagai laju evapotranspirasi
pada permukaan yang luas, yang ditumbuhi rumput dengan tinggi antara 8-15
cm, dengan tinggi tanaman yang seragam dan tumbuh secara aktif,
menutup rapat permukaan tanah, dan tidak kekurangan air. Karena merupakan
laju penguapan air, maka nilai evapotranspirasi mempunyai satuan mm/hari. Banyak
metode yang dapat digunakan dalam mengestimasi evapotrasnpirasi acuan, namun
International Commision for Irigation and Drainage (ICID) dan Food and
Agriculture Organization (FAO) telah merekomendasikan metode Penman-Monteith
dalam paper FAO nomor 56 sebagai metode standar dalam estimasi evapotranspirasi
acuan (ETo). Sehingga sampai sekarang metode tersebut dikenal dengan metode FAO
56 Penman-Monteith.
Sebagai contoh perhitungan ETo, digunakan data klimatologi pada bulan Maret dari Stasiun Klimatologi Juanda yang terletak di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur pada lintang 7.40 LS dan ketinggian 280 m dpl. Data iklim pada bulan Maret stasiun tersebut terlihat pada Tabel berikut. Nilai evapotranspirasi acuan (ETo) metode FAO 56 Penman – Monteith dapat dihitung menggunakan langkah-langkah di bawah ini.
Tabel data klimat stasiun Juanda bulan Maret |
catatan: tabel meteorologi dapat dilihat di Annex
2. Meteorological Tables pada laman: http://www.fao.org/docrep/X0490E/x0490e0j.htm#TopOfPage
Tidak ada komentar:
Posting Komentar